Ternyata tempat yang wonderful itu sulitnya minta ampun

SUNRISE DIKUMBOLO
      Persiapannya tidak 100 %, gimana tidak karena berbarengan dengan ujian praktek akhir semester 4 yang jadwalnya sangat mendadak. Pikiran saya sudah kacau pada saat itu, sampai  sulit tidur 3 hari 3 malam (efek iklan). Rencana keranu kumbolo mengikuti Holiday Champ PAS part 3 itu tanggal 29 juni ( h + 7 setelah ultah saya) bersama Wiwin Riza Kurnia (temen sya 1 kelas + ketua bem) dan apa yang saya perkirakan terjadi juga dia tidak bisa mengikuti dikarena oleh pembina bem tidak boleh ikut dan mengakibatkan dia menangis (kasihan), yah apa boleh buat saya harus mencari teman yang ingin kekumbolo dalam waktu 3 hari, banyak yang tidak bisa dan terima kasih ya Allah ada mb ummuh(mentor saya/guru spritual kali ya) yang bersdia dan semngat untuk ikut. Kamis pagi hrus ke perpus UNMU mencri tgs T.a mb kos sya karena tgs presentasi saya sama dengan dia dan apesnya pemadaman listrik dan sya tidak bisa fotokopi ,dosen sudah menunggu dan hanya di beri jatah 5 menit (mampus gue) . 

lumayan berat cyin


      Huft lega keluar dari ruang pengujian,karena jdwal yg sesungguhnya itu 29 juni siang(trs kumbolo gue) untung dosennya bisa diajak kompromi. Eh dilanjutkan lagi test lisan farmakologi di Rs. Unmuh (temen2 sya pd muring saking lamanya sy) karena dosennya lagi jaga disana, sya pikir testnya satu kali dan ternyata ada part 2 hrs hfalan itu berisi 5 bab( OMG), kmudian  kenekatan menghampiri saya untuk test part 2 dirumah dosen saya hbis magrib dan yang mengejutkan “TARAT” dia keLuar kota tp nnti lgsung pulang(kta asisten RT). Apa boleh buat saya harus datang jam 5 pagi besok sekalian brangkat ke senduro. Dosen saya baru bangun tidur (moment pas nie) pertanyaan2 menggalau dilontarkan pada saya dan alhamdullah selsai jam 6.30 (Untung gag curiga gue mau kmna dg brang sbnyak sgtu).  menunggu mb umu di carefour dan lanjut ke senduro jam 7 (pdhal kmpulnya jam 7). Nyampek senduro jam 9anlah dan truk2 sudah dipenuhi para pendaki dan carier2,dan ternyata sudah mau berangkat (mf ya). Perjalan Senduro ranu pani itu 2 jam dengan medan yang sangat makadam banget bray. “SELAMAT DATANG DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU” plang yang sya baca.


exotica


   Nyampek ranu pani cacing perut sya lgi kampanye sepertinya, laper banget. Sarapan yang sekaligus makan siang ditemani pemandangan ranu pani yang dipenuhi para pendaki yang membawa carier dan saya minder karena yang saya bawa backpack biasa(tp uda lumyan berat L) dan saya masih ingat kata2 ini  “ koen kate sekolah ta rik kok gwo tas ngene” HELLOW loe pikir gua punya carrier trs loe pikir lagi gue sanggup bawa tas kayak guling gitu (kegunung aja baru sekali :-p)à lupakan.  Ketemu bapak2 dari SALATIGA dan diajakin ngobrol dia ksni nganterin Bigbos(ucapnya) yang suka mendaki dan travelling alam, dia crita banyak banget tentang perjalanannya kemana aja yang saya tangkep dia uda keliling2  ke ujung kulon sampek ujung wetan pulau jawa trs luarnya lupa mana aja(boleh tu ngikut), super sekali. 12.30(gag tepat) WIB mulai memasuki jalur pendakian, baru 100meteran sya uda ngos2an ,gmna enggak jalannya uda berdebu lumyan nanjak + bwa tas yng lumyan berat. 

choriek & ukhti ummu

    Setiap ketemu para pendaki yang lawan arus ataupun yang menyalip pasti disapa(akrab banget) dan sampailah saya pda pos 1. Ngapain aja di pos 1 chor? Ya istirahatlah, mskipun belum nyampek pos 1 uda istrahat berkali2 (hahahah). Emang ada berapa pos chor? Ada 4, pos 1 dg pos 2 lumayan deket tp mnrut sya ya lumyan jauh, pos 2 dg pos3 jauh (sya: jauh sekale), pos 3 dan pos 4 deket kok (lumayan jauh-dket tapi lewat tanjakan syaitonnirojim namanya) dan cak yo (ketupat) bilang pos 4 itu uda kumbolo. Sampek tanjakan syaitonnirojim eh ada sinyal 3 wah kesempatan untuk update ststus dech (istilahnya pamer). Sampek pos 4 uda gelap dan tercium aroma dari ranu kumbolo yang di hiasi oleh lampu2 ditenda2 para pendaki . Pos 4 ke Ranu kumbolonya itu jalannya mrosot banget nget, dan ‘HORE-HORE’ saya uda sampek ranu kumbolo sekitar pukul 06.30an PM dan disambut oleh tenda-tenda pendaki yang lain, yang saya bingung kok ada semacam bangunan kayak balai gitu ya di tempat ginian. Oalah ternyata habis dibuat sutting film “5CM” toh. Tenda saya sudah berdiri dan saya pengen istrahat dengan nyenyak, tapi apa yang terjadi sleepingbag bray gag dibawa(oh mampus kedinginan bisa2 gue). Tengah malam nyoba keluar dari tenda, ya ALLAH sensasi dinginya kagak nahan. Sholat shubuh dulu ah, tapi tayamum gag kuat sma dinginnya air, eh habis itu terdengar ada suara orang yang ngaji ( keren) ternyata tetangga sebelah dan sepertinya dia model  ikhwan2  gitu anak IPB (mau donk :-p) .


nemu keluarga baru

   kalo kekumbolo gag ke Tanjakan Cinta namanya gag afdol halalan n toyiban bray konon kalo naik tanjakan sama mikirin cwok bisa jd jodoh tp syaratnya gag boleh berhenti dan gag boleh noleh kebelakang,dan saya sumpah gag kepikiran dengan hal2 yang gituan yang ada Cuma foto2 dari puncak. Malam kedua sekaligus menjadi malam terakhir dikumbolo biar tambah hangat ikutan nimbrung api unggun dengan anak2 sbh dan tidak luput dengan ngakak2 bareng (kekeluargaan banget). Sebelah saya ada bapak2 setengah baya , dia itu ternyata tim sarnya semeru dan gag kalah pentingnya dia crita2 tentang pengalaman2nya dia bertualang kerinjani,gunung agung, naik sepeda ke ijen dll,otomatis dia semakin saya tanggap donk. Pagi ke dua harus pecking2 dan sya hrus di pisahkan oleh eksoticanya kumbolo (mewek). Pulangnya lebih cepet sih, dan sampailah di ranu pani. Ranu pani sore itu rame sekali karena ada penemuan mayat di ranu regulo (males crita). Nunggu trucknya lama banget, dan sensasi pulangnya itu seperti naik halilintar,berkolaborsi dengan tornado,berduet dengan sepeda gila serta bekerjasama dengan histeria (oh) hampir saya muntah. Jam 7.30 PM WIB saya sampai rumah dengan teriakan-teriakan kecil “emak-emak tolong pijeti saya”.

“Pengorbanan memang perlu, demi meraih cita-cita
Karena untuk mencapai puncak sebuah gunung
para pendaki pun harus menanjak, membawa beban berat
melewati berbagai rintangan, lelah, haus, dsb,
semua itu harus dihadapi demi mencapai puncak.”

Komentar

Postingan Populer