Gagal Nusa Barong Berlayar ke Nusa Kucur


           Semua perlengkapan untuk champing dengan estimasi menginap semalam sudah fix dan tinggal melihat apakah Tuhan mengabulkan usaha serta doa kita untuk berpetualang. Memang yang mananya manusia itu hanya bisa berencana dan Tuhan yang mengeksekusinya. Saya dan ber 7 temen saya sebut saja Rizal ( yg punya hajat ngetrip) , Fauzan (mas Pojan), Titi (mbak Tyas), Dyah Ayu (Ndayu mendayu), Rizky Q.W (Sist Gue), Febri (mas pepy) dan Nur H (kakak Lim) menjadi manusia setengah kecewa (banget) , ini sebabkan siapa lagi kalau bukan cuaca. Malu itu banget tapi uda biasa sih, karena sebelumnya saya pasang status di sosmed  dengan kata “berlayar ke Nusa Barong” dan gak lupa juga ganti photo propict Nusa Barong yang saya unduh dari internet. Nusa Barong tujuan utama kita dalam trip kali ini dan saya sudah membayangkan memakai propict berwallpaperkan birunya pantai di Pulau Nusa Barong meskipun ya terkenal mistis sih tapi lebih serem mana ketimbang harus tidur di hotel prodeonya Nusa Kambangan?.
Gaya kita sih uda kece banget nget nget, bawa carrier (meskipun yg bawa cuma rizal dan mas pepy) dan 8 pelampung yang uda dikarungin siap untuk kita pakek buat photo kece-kecean di tengah laut. Nunggu sejam saya fikir itu wajar wajar saja untuk berlayar, lebih dari dua jam sambil mengobrol dengan warga sekitar yang bercerita tentang anaknya dan rujukan agar mengagalkan berlayar ke Nusa Barong karena memang ombak pantai selatan lagi ganas-ganasnya, gak hanya itu mereka (warga) juga menceritakan bahwa tadi pagi terdapat accident karamnya kapal nelayan di sekitaran pelawangan. Pelawangan yakni pintu masuk dan keluarnya kapal nelayan dari muara menuju laut. Kecewa itu pasti tapi karena kita mengutamakan yang namanya safety first apa boleh buatlah kita gagal berlayar dan saya langsung mengganti status status disosmed L.
 Diskusi dengan rombongan untuk mengganti kegagalan kita berlayar dengan menikmati pantai puger dan membuktikan bahwa memang ombak pantai selatan itu memang lagi ganas-ganasnya men serta kita membuat acara semacam picnik keluarga di Nusa Kucur. Berawal dari bapak penarik perahu kecil (getek) menawarkan jasa angkutnya ke nusa kucur dengan biaya 5000 rupiah pulang pergi, gak usah nunggu lama kita langsung deal. Sambil bernyanyi “Angliyak Numpak Perahu Layar” saya girang banget karena memang seumur hidup belum pernaik perahu yang kayak ginian, yah meskipun jarak antara pesisir pantai puger dan Nusa Kucur hanya sekitar 250 meter doang dan dipisahkan oleh hanya dengan pancer atau muara. Baru tau juga sih kalau di Nusa Kucur terdapat kolam renang yang seger dan alami yang langsung menghadap ke laut dan itu keren Men.. kayak cotage-cotage di Bali tapi sayangnya pengelolaan kurang terawat dan bentuk bangunan kolamnya yang uda mulai rusak dan banyak lumutnya. Makan siang di Nusa Kucur dengan hidangan sambel janda mengamuk menghilangan rasa kekecewaan ini karena sudah gagal berlayar dan menghilangkan rasa malu karena uda berkoar koar di sosmed hahah.
Hari sudah sore dan sang fajarpun akan segera pergi, senjapun menyambut kita dengan indah di ujung barat nusa kucur, dan kita pun menikakmati senja yang cantik itu diatas perahu kecil nelayan itu. Dibalik kegagalan itu pasti ada hikmah, hikmah bahwa ada suatu tepat yang perlu diperhatikan oleh banyak orang agar menjadi destinasi wisata yang digandrungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara, dialah Nusa Kucur.

photo nyusul men 
 

Komentar

Postingan Populer