Dari keisengan membuka akun facebook di
grub Jember Backpacker terpampang jelas dan menggelitik dompet saya untuk
mengikuti sebuah acara yang diadakan tempat persewaan alat out door dan adventure
organizer ternama di Jember yakni Repri Adventure yang bertempat dijalan PB
Sudirman VIII nomor 15 Jember (lagi baik hati, gue Promosi’in gratis), yaps
Rinjani Party Hiking adalah judul untuk acara tersebut. Hal yang saya ingat
hasutan panitia ketika bertanya bagaimana trecking Rinjani jawabannya adalah lebih
landai dari Semeru kok, Semeru ajah saya belum pernah gimana tau treckingnya
yak dan hasutan tersebut berhasil membawa saya dan teman-teman saya untuk
mendaftar yah meskipun saya bela’- bela’in enggak beli baju lebaran sih (bukan
curhat lho :-p ). Ini patner dalam tim saya personil terkeren ada Rizky (23
th), Ndayu (23 th), Bunga (23 th), Dendi (20 th) dan saya chorik (17 th + 60
bulan) kami mengatas namakan tim Rohis,
dan diatas namakan panitia adalah team Poltek padahal saya doang yang kuliah
diPoltek dan fresh graduate pula, tenang saya maafkan kekhilafan panitia kok.
|
Rinjani Party Hiking |
Tepat 3 Agustus 2014 pukul 03.00 am WIB dari
kota Jember dengan menggunakan bus bermerk Damri Bandara Soekarno-Hatta berplat
B sekian-sekian akhirnya saya bisa update status “On the way Bali”, selama
kurang lebih 10 jam saya beserta
rombongan tiba di Pelabuhan Padang Bay Karang Asem Bali untuk berpindah
transportasi menggunakan kaki kemudian dilanjutkan berenang menuju pelabuhan Lembar tapi semua itu mustahil, kami menyebrang dengan menaiki kapal fery selama kurang lebih 5
jam, kebayangkan gimana rasanya terombang-ambing dilaut selama itu mabuk laut
men tapi untungnya kami semua orang-orang yang kuat jadi itu merupakan hal
kecil karena kami antisipasi dengan meminum obat anti mabuk.
|
Pelabuhan Padang Bay Karang Asem - Bali |
|
Elf yang sempat membuat kaget |
Pelabuhan Lembar adalah tempat pertama
kaki kami berpijak dibumi sasak dan dari Lembar kami menaiki 2 Elf yang dihuni
oleh 47 orang. Perjalanan pun tak semulus pipi cherybell ditengah malam yang
sangat sejuk dan saat mata saya terlelap dengan nyenyaknya suara rudal Israel
seakan terdengar jelas ditelinga saya dan ketika terbangun apa yang terjadi,
ban Elf yang kami tumpangi pecah dan alhasil kami menunggu hingga 1 jam untuk
bisa melanjutkan perjalanan kembali. Sampailah kami di pos pendakian desa Sembalun
tengah malam dan karena kami tim rohis alias tim Poltek lagi males yang namanya
membuka carrier akhirnya kami menemukan spot yang baik untuk tidur malam ini
yakni dapur kantin yang tidak dikunci dan sumpah itu sempit banget untuk kami
berempat karena emang Dendy tidur di teras luar. Tidak terlepas dari kemalesan
kami untuk membuka carrier dan sekaligus membagikan rezeki kewarga sekitar,
coba-coba makan di warung yang sangat sederhana dan itu membuat kami shocking
Sembalun Rp10.000,00 kalau di Jember uda
makan yang lumayan istimewa untuk ini hanya makanan sederhana yang bermenukan
nasi putih dan telur dadar seperenam,
kalian tau penyebabnya apa? telur yang biasanya dijual kiloan yang saya
tau di Sembalun telur dijual bijian yang harganya Rp 5.000 per tiga biji, ah
tau gitu saya bawa telur yang banyak dari Jember terus dijual disini biar balik
modal.
Let’s Go Rinjani
Sebelum berangkat menapaki bukit demi
bukit untuk sampai di Rinjani saya menyempatkan membaca asal usul nama gunung
tersebut biar enggak hanya bisa menikmati alamnya tapi biar tahu sejarahnya
seperti apa dan inilah sejarah singkat Rinjani check this out gaes. Rinjani
yang berarti “tinggi”, menurut asal muasal cerita terbentuknya nama Rinjani
suatu legenda menceritakan Datu Tawun dan
ratu Dewi Mas yang terpisah selama bertahun-tahun hanya karena kesalah
pahaman belaka. Pertemuan kembali dengan kedua anaknya menyebabkan mundurnya
sang Datu dan putrinya Dewi Anjani ke tengah pegunungan Lombok. Saat
bermeditasi di atas gunung mencari jalan hidup, Dewi Anjani dipanggil oleh jin
wanita untuk dijadikan pimpinan mereka dan gunung itu diberi nama sesuai
namanya (Sumber: papan kaca pos pendakian Sembalun). Oh pantesan yah puncak
Rinjani disebut-sebut puncak Anjani.
|
tim rohis alias tim poltek di pintu masuk TN. Rinjani via Sembalun |
|
Perjalanan awal hingga pos 2 trekking
yang kami lalui lumayan landai hanya saja baru memasuki pintu masuk Taman
Nasional Rinjani harus menggunakan gigi satu dan jangan sungkan-sungkan untuk ngerem
dan hanya ada satu dua pohon di jalan selebihnya padang savana, nah direkomendasikan
memakai topi sebelum kepanasan kalau gak mau wajahnya gelap kayak mati lampu. Dari pos pemberangkatan Sembalun hingga pos 1 normal ditempuh sekitar 3-4 jam,
dipos 1 kami bisa beristirahat sambil minum-minum tapi harganya lumayan
diatas awan, mizone dan pocari sweet takaran 500 ml dibandrol dengan harga Rp15.000,00
awalnya enggak tertarik karena niatnya di pos satu sekedar sholat dan
beristirahat karena waktu kami sholat sang imam doanya kenceng banget tuh mungkin
hati sang penjualnya tersentuh sehingga hanya kami ditawari minuman dengan
harga Rp10.000,00 saja tetapi syaratnya kami enggak boleh rame-rame sih, hore
alhamdullilah yah. Perjalanan pun kami lanjutkan kembali, untuk sampai di pos 2
perlu waktu sekitar satu jam dari pos 1. Di pos 2 terdapat sumber mata air,
nah disini saya beserta rombongan RPH (Rinjani Party Hiking) mendirikan tenda.
Entalah ini kutukan atau coba’an, atau saya terlalu gaguknya memakai nesting
bagus dan kenapa disaat yang tidak tepat memasak nasi adalah hal yang tersulit
dan bimsalabim makan kali ini bermenukan nasi goreng nasi lembek setengah
gosong.
Mentari sinar pagi menyapa para pendaki
yang akan memulai aktivitasnya, tujuan perjalanan hari ini yakni pelawangan Sembalun
dimana itu merupakan tempat terakhir para pendaki boleh mendirikan tenda
sebelum sampai di puncak Rinjani. Tanjakan penyesalan dan penyiksaan nama suatu
bukit yang harus saya dan teman-teman lalui, dengernya saja bikin merinding
cin. Trekking menuju pelawangan Sembalun 100% tanjakan bin tanjakan deh, asli
nanjak terus, suwer saya enggak bohong sumpah deh, dan itu yang sangat-sangat
menguras tenaga tapi disisi lain bukit-bukit tersebut menyimpan sejuta
kesejukan dan dikenal dengan sebutan cemoro sewu. Tipsnya jika melewati trekking
yang sangat menanjak pililah jalur yang benar-benar jalur yang mudah dilewati
meskipun kemiringannya hampir 80 derajat kalau tidak ya merangkak atau lebih
parahnya akan tergelincir kebawah dan tips kedua enggak perlu banyak
tanya-tanya kalau gak terlalu penting banget kepada para porter misalanya jalannya
kurang berapa jam atau kurang berapa kilometer lagi karena bisa jadi itu
menjadi fatamorgana dan menjadi informasi yang tidak valid sebelum kami sendiri
yang berjalan kaki menapakinya.
|
Tanjakan Penyesalan |
|
Penjual di pos 1 |
|
Champ dipos 2 |
Fajar mulai redup menyinari bumi Lombok
dan tim Rohis sampai di Pelawangan Sembalun dengan waktu tempuh sekitar 11 jam
jalan kaki. Fiuh lapar itu banget dan menu untuk malam ini adalah sop kentang
setengah matang tanpa dikupas, nasinya? Entalah yang jelas ada perbaikan dari
masak nasi yang sebelumnya. Pukul 00.00 WITA suara tetangga-tetangga yang
membangunkan untuk segera bergegas dan
bergerak menuju puncak terhebat Rinjani. Trekkingnya gimana? trekkingnya gelap
banget, berdasarkan dari cahaya dari headlamp yang saya pakai itu mirip naik
tangga terus kaki bisa masuk pasir hingga kedalam 10-15cm, dan direkomendasikan
memakai sepatu karena trekking Rinjani benar-benar semriwing dibutuhkan waktu
tempuh antara 5-6 jam (normalnya) untuk sampai puncak. Gemerlap lampu-lampu
cahaya pulau Lombok seakan menjadi teman ketika menapaki puncak Rinjani.
Sekitar 300 meter sebelum puncak Rinjani saya melambaikan tangan karena
anginnya yang benar-benar sangat kencang dan saya pun berhenti didekat batu
besar namun secara mengejutkan ada seorang bapak-bapak porter tiba-tiba bilang
kepada saya dia berkata “bagaimana mau sukses kalau enggak sampai puncak mbak”
dan seolah-olah itu menjadi cambuk untuk melanjutkan perjalanan hingga sampai
puncak, Rinjani i’m coming. Hore-sehorenya dan sambil berkata ini adalah gunung
pertama yang saya daki sujud syukur untuk mencium pasir Rinjani dan Tuhan memang Maha keren menciptakan Alam yang
sangat luar biasa di Lombok.
|
Pelawangan Sembalun |
|
|
|
|
exotica pelawangan Sembalun |
|
Terlepas dari Rinjani perjalanan para
tim RPH berlanjut ke Segara Anak yang notabennya dan khayalan saya trekkingnya
tidak ada tanjakan karena jika dilihat dari bola lampu paranormal Segara Anak
terletak di kaki Gunung Rinjani. Untuk trekking menuju Segara Anak dari
pelawangan Sembalun panitia RPH membandrol dengan waktu tempuh 3 jam
(normalnya) tapi apalah arti sebuah estimasi waktu panitia jika yang berjalan
peserta, semua hanya fiktif belaka dan menjadi waktu tempuh yang tidak normal.
Tanjakan dan turunan menurut saya sama saja, sama-sama sakitnyanya tu disini
(tunjuk seluruh badan) karena turunannya yang super dan sangat tajam setajam
silet mungkin ini bukan lagi gigi satu yang digunakan tapi rem cakram yang
secakram-cakramnya agar tidak blong ke akhirat dan perbanyaklah berdoa karena
bukan sejam atau dua jam yang kami lalui untuk turunan ini tetapi hampir 4 jam
melewati turunan yang wow banget. Jalurnya jelas enggak Chor? jelas kok,
jelas-jelas saya bersama rombongan waktu itu bermusyawarah mufakat karena kebingungan.
Bingung kenapa Chor? yang pertama waktu sudah gelap dan tidak terlihat sama
sekali tanda-tanda Segara anak padahal dari pelawangan Sembalun terlihat dengan
jelasnya, yang kedua jalur yang diberikan petunjuk tanda oleh panitia itu
seperti bukan jalur yang diridhoi oleh Tuhan karena lagi-lagi saya menanjak
sambil merangkak. Namun semua kebingungan itu hilang dan musnah seketika
melihat cahaya tenda-tenda dari kejauhan dan itu seakan menjadi suplemen badan
untuk segara mendirikan tenda berhadapan dengan Segara Anak dan gunung anak
Rinjani.
Selamat pagi Segara Anak, udara
sejuk dikemas apik dengan pemandangan super cantik di bumbuhi para pendaki yang
menunggu kailnya bergerak ditepi danau seakan berada di surga dunia, Tuhan ini
indah banget. Waktu beranjak siang dan badan sudah mulai gerah karena hampir 3
hari enggak mandi, kalau tidak lengkap namanya bukan Rinjani di Segara Anak ini
limpahan airnya luar biasa, mau mandi air panas ada, mau mandi air tawar juga bisa nah karena badan sayaa pegal-pegal
akhirnya saya memilih mandi di sumber air panas berbau belerang sambil merelaxasikan badan dan pikiran,
sumber air belerang ini juga menjadi bukti bahwa Rinjani adalah gunung berapi
yang masih aktif. Dua malam dan dua hari di Segara anak terasa begitu cepat tak
ingin berpisah dengan alam Rinjani.
|
Strike!! Di Segara Anak |
|
Selfie with Segara Anak |
|
Merelaxasikan badan di Air panas |
Perjalanan pulang saya lalui dan para tim
RPH via jalur Senaru, gokil banget men, tanjakannya itu lho kalau kaki boleh
ngomong ini trecking mantap salah pijakan aja uda good bye deh, bener-bener
harus hati-hati banget. Hampir 6 jam kaki bergelut dengan tanjakan, selanjutnya
kaki bergelut dengan turunan dan via jalur Senaru ini kalian akan dimanjakan
dengan aneka tumbuhan-tumbahan didalam hutan dan udara yang sangat sejuk.
Kurang lebih 7 jam kaki menapaki jalur turunan dan akhirnya terlihat cahaya
lampu warung didekat plang pintu masuk hutan dan selamat makan ya karena 13 jam
tenaga terkuras habis. Dan well udara malam desa Senaru menjadi teman
beristirahat untuk esok hari yang lebih ceria.
Ada
yang berbeda di desa ini, Senaru yang terletak di area pintu jalur pendakian
Rinjani, terdapat desa adat suku sasak yang hanya dihuni sekitar 20 kepala
keluarga. Semua rumah berdindingkan bambu dan sebagian rumah ada yang masih
beralaskan tanah tak menjadikan mereka gengsi ditengah modernisasi yang begitu
membuming di negara ini. Warga desa adat suku sasak sangat antusian ketika para
wisatawan berkunjung meskipun hanya sekedar untuk foro bersama. Mungkin ini
yang namanya disebut nasib baik saya dan ketiga teman saya (Rizky, Bunga dan
Ndayu) berkunjung disana diwaktu jam sarapan dari keingintahuan saya menanyakan
itu makanan berbentuk aneh yang tidak pernah saya lihat sebelumnya diamanapun
saya berada alhasil saya berhasil mencicipi makanan tersebut yakni sayur
kedelai hitam dan yang saya pikir kedelai hitam hanya ada disuatu iklan kecap
saja dan saya paling doyan makanan tersebut diantara temen-temen saya hehe,
maklum masih laper. Salah satu keunikan disana bangunan rumahnya saling
berhadapan dan ditengah-tengah setiap rumah yang berhadapan terdapat balai yang
digunakan untuk makan bersama ataupun aktivitas bercengkrama dengan tetangga.
Waktu disana inginnya banyak bercengkrama dengan para petuah disana tapi mereka
kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Indonesia, tak apalah yang penting kami
tetap satu nusa dan satu bangsa. Terima kasih untuk Rinjani, kamu lebih indah
dan lebih komplit dari yang saya kira, banyak bonus-bonus Tuhan yang keren via
jalur Sembalun dan Senaru. Rinjani Hore Banget
|
trekking via senaru |
|
Balai depan rumah warga suku sasak |
|
kerukunan tetap diutamakan bagi warga suku adat sasak |
|
Keberuntungan diwaktu berkunjung dijam sarapan |
|
Sayur Kedelai hitam |
|
Kami tetap satu Nusa satu Bangsa |
Rincian Pengeluaran :
Bayar Repri = Rp. 700.000,00 ribu (Fasilitas: transport, makan 2x, kaos, stiker, surat
sehat,tiket pendakian,pin dan jika
beruntung dapat pin bb cakep)
Logistik = Rp. 80.000,00
Bakso Mataram = Rp 10.000,00
Makan telur dadar 1/6 + sambal (Sembalun)
= Rp. 10.000,00
Pisang Goreng (Sembalun) = Rp. 2000,00/tiga
biji
Pocari 500 ml (Pos 1 Sembalun) = Rp 10.000,00
Makan (dipintu hutan Senaru) = Rp.
10.000,00
Makan Prasmanan + teh (Senaru) =Rp.
15.000,00 + 3.000,00
Kalau
ingin tau total sendiri yah, saya lagi phobia ngitung gituan pasca liburan hehe.
Bawaannya berat ga mbak...
BalasHapusBerat mas, tapi beban berat tersebut sirna ketika melihat keindahan Rinjani :-D
HapusApakah Anda ada Masalah Di Bawah Ini :
Hapus(1) Hutang Menumpuk
(2) Butuh Modal Usaha
(3) Kesulitan Ekonomi
Bpk KI AGENG MUSTARI Menawarkan Praktek Pesugihan Yang Aman,Terpercaya,Terbukti Dan Instan,Tanpa Tumbal.
Bpk KI AGENG MUSTARI Dapat Membantu Pesugihan Dengan Cara :
(a). Pesugihan Uang Gaib
(b). Pesugihan Gunung Kawi (Meritualkan)
Adapun Syarat Dan Ketentuan Dalam Menjalankan Ritual Pesugihan Tersebut:
(a) Mahar Setelah Berhasil
(b) Biaya Meditasi (Dibayar Sebelum Ritual)
Bagi Anda Yang Berminat Silahkan Tlf Bpk KI AGENG MUSTARI Di Nomor 085-145-297-167.
Keren mba Sumpah :*
BalasHapus