DIENG Jilid 2


   

Sunrise Sikunir

awal di Sikunir

  Dimulai dari naik angkot dr stasiun purwokerto menuju terminal yang kemudian dilanjutkan naik bis 0,75 alias 3/4 alias bis bermerk teguh. Dari Purwokerto ke wonosobo itu sekitaran 3 jam'an lumayan bikin boring ditambah lagi bis yang sesak tapi 2 jam pertama saya tidur dibis hehe. Sebenarnya kita bertiga sama mas mogel (temen di Bpi ) dianjurkan turun di banjarnegara pokoknya ditempat raftingan karena  rencananya kita juga diajak rafting tetapi karena kita bertiga tidak menganggarkan duit untuk rafting jadi kita gag ikut tetapi kita rencananya juga mampir untuk kopdar dengan 3 anggota bpi yang lain, nah parahnya kita bingung turun dimana meskipun sudah dikasih petunjuk soalnya kernetnya bikin tambah bingung dan agak rese. Okeh, sehabis kita naik bis yang 3/4 itu dilanjutkanlah naik bis 1/2 menuju dieng. Sekitar sejam dengan jalan yang menanjak dan lumayan berkelok-kelok sampailah kita di pertigaan dieng, dan dilanjutkan mencari sarapan sekaligus makan siang (puasa 0,5 hari). Nah salah satu keinginan andin sampai di sini adalah minum purwaceng saya sih gag penasaran banget rasanya karena bentuknya kayak jamu tapi saya nyobain setetes dan rasanya kayak jahe campur merica *pedes men*. 

Masjid terbesar di Dieng

           Panggilan adzan sholat dhuhur pun berkumandang jelas di bumi dieng, kita pun bergegas menghadap sang illahi meskipun ada accident saya kepleset terlebih dahulu karena jalannya licin (lumayan sakit dan kotor baju saya). Kebingungan melanda otak kita bertiga,gimana enggak hujannya di dieng lumayan deras dan kita pun tidak berkutik. Mendapat petunjuk dari mas mogel  melalui handphone yang menyuruh kita menuju tlaga warna untuk menemui teman-temannya. Kita sih biasa aja jalan kaki, tapi kali sepi banget ni jalan ditambah lagi gak ada tanda-tandanya yang namanya tlaga soalnya kita uda jalan lebih dari 100 meter dan artinya kita uda di php'in oleh plang petunjuk (oh men). Nyampek pintu masuk tlaga kita harus menyebutkan pasword 'temennya mogel' loloslah kita pada tiket terusan dan sayangnya pada pintu masuk yang kedua kita uda menyebutkan pasword dan sampai mengganti pasword tetep aja disuruh bayar #modus. Eh nyampek didalem tlaga hujannya deras tapi terang (bingung kn), ketemu dengan teman-teman mas mogel kita dapat maen flying fox gratis lho, kalau gag gratis gag mau banget (dasar mahasiswa). Udara sore menyapa  dibumi dieng dan kita pun singgah dirumah ms khosin(temennya ms mogel), oh ya disana itu adzan asharnya setengah 5 sore saya tanya kok bisa gitu jawabannya dari dulu memang kayak gitu (dan saya tambah bingung ). Meskipun dieng itu dingin sekale tapi saya ingin merasakan sensasi mandi didieng itu kayak apa sih dan hasilnya adalah flu saya tambah parah (hazim. .).


saya flying fox
Flyingfox gratisan :D

Pemeran utama ditlaga warna
Tlaga Warna

     langit dieng pun sudah menjadi hitam pekat dan udara dingin yang semakin menusuk-nusuk tulang rusuk semakin terasa (ci'elah tulang rusuk) saya  beserta andin,irsyad,ms khosin,istrinya ms khosin,anak pertamanya ms khosin,anak keduanya ms khosin,keponakannya ms khosin kumpul didepan ditivi sambil nyemil,ngopi,ngobrol dan menghangatkan tubuh didepan tungku penghangat.

tungku penghangat

dirumahnya ms khosin

  Tepat pukul 03.20 WID (waktu indonesia dieng) saya berseta rombongan menuju bukit sikunir untuk menikmati indahnya ufuk sang fajar yang baru muncul. Perjalanannya sih gak jauh tapi harus tetep menggunakan gigih satu untuk berjalan karena ya medannya lumayan nanjak. Kira -kira sekitar 28 menit lebih 12 detik kita semuanya sampai dibukit sikunir  dan disambut oleh sang fajar yang mulai malu-malu menampakan sinarnya dan pemandangan gagahnya gunung sindoro. Golden sunrisenya itu lho lumayan bikin hati cetar membahana binti halilitar ,indah banget bok . Sekitar 2 jam lebih 1 jam saya beserta rombongan beranjak mengelilingi desa yang tertinggi pulau jawa yakni desa sembungan, kemudian dilanjutkan ke DPT (dieng pleateu teather) kita sih gak masuk nonton soalnya kepagian jug nah selanjutnya kita memutuskan kekawah sikidang. Kalau kekawah sikidang itu harus dan wajib yang namanya masker dan payung, soalnya bau belerangnya itu lho bikin pusyong kalo lama-lama dan kalo siang itu panas banget dan bisa-bisa bikin kulit tambah hitam,tau kan harga sunblock sekarang naik hehe. Sehabis menghirup bau belerangnya kawah sikidang kita capcus ke candi yang fenomenal yakni candi arjuna. Na'asnya sampai candi arjuna langit pun menangis lumayan deras, *AHA* untung saya sedia payung sebelum hujan karena gak banget kalau jalan-jalan harus pakai baju basah. Tenaga dalam raga saya pun mulai terkikis habis dan kita kembali kerumah ms khosin untuk beres- beres serta dilanjutkan menuju Wosobo. Kiss be dieng :D

1

2

3

1+2+3=sebagian kecil dari kenarsisan di Sikunir

desa tertinggi dipulau jawa

DPT


Carica manisan khas dieng

Kawah sikidang

candi arjuna
Nb: salah satu penemuan penelitian saya didieng yakni setiap warga dieng mempunyai banyak termos dan jarang sekali bahkan mungkin tidak ada  yang memiliki kulkas .



Komentar

Postingan Populer